Friday, 17 April 2015

UN Kelar Langsung Ngamar....




Habis UN Lanjut Pesta Seks 

Kalau kemaren ada yang melampiaskan pasca UN dengan konvoi dan tawuran, ini lain lagi ceritanya. Lebih seremmmmm.. Edan tenan.. habis UN mungkin kepala pusing. Akhirnya milih pijetan. Tak tanggung-tanggung 10 pasang pelajar berniat peijet-pijetan di sebuah losmen.
    Aksi mereka terbongkar setelah satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kabupaten Kendal melakukan razia di kawasan itu. Sebanyak 10 pasangan pelajar terjaring dari razia. Mereka terjaring dari sejumlah kamar losmen yang ada di kawasan objek wisata itu. Saat dirazia, di antara mereka ada tak mengenakan sehelai benang pun alias telanjang. Dan tidak menutup kemungkinan, para pelajar itu juga sudah melakukan perbuatan terlarang yang hanya diperboleh oleh suami istri yang sah.
    Selain mengamankan pelajar, petugas juga mengamankan seorang lelaki yang lagi ngamar bersama wanita selingkuhannya. Bersama puluhan pelajar, sepasang lelaki perempuan yang bukan suami istri itu dimasukkan ke dalam truk patroli petugas Satpol PP. 
    Salah satu pelajar yang ikut terjaring razia, sebut saja Luluk (18), warga Gondang Kecamatan Cepiring. Dia mengaku tidak mengira, jika siang itu ada kegiatan razia yang dilakukan petugas Satpol PP. Akhirnya mereka digiring petugas untuk dilakukan pembinaan.




 

Wednesday, 15 April 2015

Hati-hati Mie Oplosan...



Mie Campur Kecubung, Berakhir di RSUD

Kalau biasanya ada miras oplosan, ini ada menu baru. Mie oplosan. Entah karena pingin jadi master chef atau ilmuwan, mie instan dioplos dengan daun kecubung. Mungkin gak cukup dengan daun kol atau daun seledri.
Hasilnya memang luar biasa dan membuat salah satunya masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Majenang,, karena teler berat dan terendam di tepi sungai semalam suntuk. Mereka Darto Fianto, warga Dusun Rawalo RT 11 RW 12 dengan temannya, Muhammad Ramdan Subhki, warga RT 1 RW 11 yang melakukan eksperimen ini.
Peristiwa ini berawal kala keduanya makan mie instan dicampur daun kecubung. Sekitar pukul 18.30, keduanya terlihat menuju utara bendung Cijalu dan memarkir sepeda motor matic warna putih di tanggul.
Tengah malam, salah satu warga mendengar ada orang minta tolong. Saksi ini kemudian mencari dibantu warga lainnya namun tidak berhasil mendapati suara orang minta tolong. Sekitar pukul 05.00, warga lalu melaporkan ke Polsek Majenang karena mendapati motor terpakir sepanjang malam di tanggul sungai.
Petugas bersama warga lalu tanggul sungai Cijalu dan mendapati ada dua pasang sandal, tidak jauh dari motor. Setelah berusaha beberapa waktu, mereka berhasil menemukan tubuh Darta yang terapung ditepi sungai.
Saat ditemukan warga, tubuh Darto sudah terapung di sungai Cijalu dengan celana tersangkut di batang rumput gelagah dan telanjang dada. Tubuhnya sudah kaku dan nampak tengkurap serta mengambang mirip tubuh tak bernyawa, pagi kemarin. Setelah mendapatkan perawatan dirumah warga, Darto lalu dibawa ke RSUD Majenang.
Petugas lalu berusaha mencari Muhammad Ramdan Subkhy yang semula diperkirakan berada di sungai. Berdasarkan sandal yang tertinggal di Tempat Kejadian Perkara (TKP) petugas mendatangi teman-teman Darta.
Berdasarkan pemeriksaan dokter jaga di IGD diperoleh kemungkinan kalau Darta terkena pengaruh daun kecubung. Terbukti dia mengalami penurunan kesadaran, komunikasi yang tidak jelas dan berhalusinasi. Hal ini juga diakui oleh Muhammad Ramdan saat dimintai keterangan petugas. (*)

Habis Ujian Malah Uji Nyali....



Usai Ujian Malah Tawuran

Habis UN kepala jadi panas badan pegal-pegal. Solusi berikut ini bukan untuk ditiru. Bukannya istirahat di rumah malah tawuran.
Tawuran antar pelajar di Kabupaten Purwakarta, tak kunjung mendapat solusi. Ini dibuktikan dengan diamankannya sejumlah pelajar SMK akibat terlibat tawuran.
Beberpa hari lalu lagi-lagi aparat kepolisian harus mengamankan sebanyak 13 pelajar karena terlibat tawuran di Jalan Baru Purwakarta.
Parahnya, aksi memalukan ini dilakukan oleh para siswa yang duduk di kelas tiga yang tengah melaksanakan Ujian Nasional (UN) hari kedua. Ironisnya, aksi tawuran ini dilakukan tepat di depan Pos Polisi di Jalan Baru Purwakarta.
Informasi yang dihimpun, aksi tawuran berawal dari 13 pelajar yang diamankan ini, berada di dalam sebuah angkutan umum nomor 43. Tepat di perempatan Jalan Kemuning-Vetaran, kesebelasan pelajar ini turun dari angkot yang mereka tumpangi.
Baku hantam antar pelajar dua sekolah itupun tak terelakan, dan berlangsung cepat. Setelah puas beradu nyali, para pelajar ini kembali masuk angkot untuk melarikan diri.
Sebelumnya Ketua Komisi 4 DPRD Purwakarta, Dendri Miftah menyatakan protes kerasnya kepada Dinas Pendidikan, yang dinilai lalai mengatasi tawuran. Bahkan komisi yang membidangi pendidikan tersebut mendesak Bupati mencopot jabatan Kepala Dinas Pendidikan saat ini dengan alasan tak becus mengurus aksi tawuran.(mas/din)

Salah Sambung Berbuah Bogem....



Salah Sambung, Jumpa Darat, lalu Berkelahi

Kalau biasanya salah sambung, ngobrol terus kenalan. Kadang malah bisa jadian. Lha ini ceritanya berbeda 180 derajat.
Dua orang pria terlibat perkelahian di Jalan Veteran Kota Palu. Perkelahian dipicu gara-gara adu mulut lewat handpone akibat salah sambung. Lantaran tidak ada yang mengalah, keduanya pun sepakat menyelesaikan masalah secara jantan.
Mereka menyepakati bertemu di Jalan Veteran, depan kantor Lurah Lasoani Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Setelah bertemu di siang bolong, keduanya kembali adu mulut seperti yang dilakukan sebelumnya lewat HP.
Karena sudah dibakar emosi, perkelahian pun tidak terhindarkan. Apalagi keduanya saling tidak kenal.
Aksi kejar-kejaran terus berlanjut, hingga memasuki  pemukiman warga. Beruntung, saat kejadian itu ada salah seorang anggota TNI yang melintas dan langsung mengamankan kedua pelaku perkelahian.
Mereka berdua langsung diamankan di Kantor  Lurah Lasoani untuk didamaikan, setelah itu diserahkan kepada pihak berwajib.
”Sekarang kasusnya sudah ditangani petugas kepolisian dari Polsek Palu Timur,”sebut warga lainnya.(*)

Tuesday, 14 April 2015

Ketahuan Indehoi, Balita Dibanting



Ketahuan Indehoi, Balita Dibanting

Wong edan tenan…. wis selingkuh malah banting cah cilik.
Kejadiannya terjadi beberapa waktu lalu. Polisi pun melakukan rekontruksi.
Dalam rekonstruksi itu, tersangka memperagakan 19  adegan dengan menampilkan sebelas orang saksi. Rekonstruksi yang dikawal sekitar 60 personel kepolisian itu dipimpin Kabag Operasional Kompol Dasveri Abdi.
Ratusan warga setempat mendatangi TKP, melihat adegan sadis yang dilakukan tersangka terhadap korban. Dalam rekonstruksi tersebut, pelaku terlihat menjewer telinga dan memukul bagian belakang kepala korban serta memasukkannya ke bak mandi. Setelah itu, korban dibanting di ruangan tamu hingga tidak sadarkan diri. Lalu, korban dibawa ke dalam kamar dan seluruh tubuhnya diolesi balsem.
Dalam kondisi tidak sadarkan diri itu, pelaku bersama ibu korban membawa korban ke klinik kesehatan terdekat. Petugas klinik menyarankan dibawa ke puskesmas. Setibanya di IGD Puskesmas Kecamatan Sitiung, pihak puskesmas curiga dengan tubuh korban yang membiru, dan memberitahukan kepada pihak berwajib.
Kapolres Dharmasraya AKBP Bondan Witjaksono didampingi Kasat Reskrim AKP Lazuardi mengatakan, tersangka telah mengakui perbuatannya dengan melakukan reka ulang pembunuhan dan penganiayaan di TKP. Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 340 jo 338 KUHP dengan hukuman di atas 15 tahun.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tersangka melakukan penganiayaan dan pembunuhan terhadap korban. Tersangka melakukan hal tersebut dengan alasan merasa terganggu hubungan gelapnya dengan ibu korban, Istiqamatul Qomariah, 21, yang hanya kumpul kebo tanpa ikatan pernikahan.
Menurut tersangka, seluruh penganiayaan yang dilakukannya selalu disaksikan ibu korban yang merupakan pasangan kumpul kebonya. (*)

Bawa STNK Bonus Pulsa



Surat Lengkap Dapat Bonus Pulsa

Kalau biasanya operasi polisi berhadiah helm SNI ini lain lagi ceritanya.
Satlantas Polres Cirebon Kota mencoba melakukan terobosan agar semakin tumbuhnya kesadaran berlalu lintas dan lebih mengutamakan keselamatan dalam berkendara
Dan yang menarik dari operasi tersebut, bagi pengendara yang setelah diperiksa dinyatakan lengkap surat-surat kendaraan diberikan bonus berupa kartu perdana XL dan pulsa senilai Rp10 ribu. Selain itu dalam operasi simpatik tersebut turut pula dibagikan sejumlah helm bagi pengguna kendaraan yang surat-suratnya lengkap namun tidak memakai helm.
Kapolres Cirebon Kota AKBP H Dani Kustoni SH SIK MHum melalui Kasat Lantas AKP Kurnia SPd didampingi Kanit Turjawali Iptu Supai Warna SSos mengatakan ke depan pihaknya akan menggandeng pihak-pihak lainnya sehingga pesan tertib berlalu lintas bisa dengan cepat ditangkap oleh masyarakat. “Tentunya kalau semua sudah sadar berlalu lintas, angka kecelakaan pasti menurun drastis,”ujarnya.(*)