Friday, 10 April 2015


Istigoshah menjelang UN.. jangan malah bikin keder siswanya... moga-moga lulus semua...

Ikan vs Pemancing... Kuat Siapa???

Ditarik Ikan, Pemancing Tenggelam

Kalau biasanya ikan yang jadi santapan empuk pemancing, kali ini lain ceritanya. 
Seorang pemancing bernama Eko Suwarno (33)  warga Balikpapan Barat tenggelam ditarik ikan di perairan Kariangau. Korban beserta dua temannya Yanto dan Purnomo tengah memancing menggunakan dua perahu kecil yang digandeng menjadi satu sekira pukul 19.00 Wita. Eko tenggelam sekira pukul 20.15 Wita.
Ketiganya sempat ditegur warga sekitar untuk tidak memancing menggunakan perahu, namun diabaikan.

"Temannya itu bilang sebelum tercebur korban itu pancingannya ditarik ikan. Sudah diperingatkan supaya dilepas saja, tapi malah tetap ditarik," ungkap saksi.
Tim dari Basarnas Kota Balikpapan mendatangi lokasi dan mulai melakukan pencarian terhadap korban. Basarnas sendiri menurunkan rubber boat untuk menyisir lokasi kejadian. Pihak kelurahan dan warga ikut membantu melakukan pencarian.
(*)

Hati-hati.. Charge HP Berujung Maut..

Gara-gara Cahrge HP, 
Suami Aniaya Istri Hingga Tewas

Ataghfirullah... lha wong cuma gara-gara cahrge HP kok ya tega membunuh... Bunuh istri sendiri lagi... hadewww
Oce Ibrahim Kase tega membunuh istrinya hanya gara-gara cas handphone (Charger HP). Penganiayaan ini berujung pada meninggalnya istri pelaku, Sarloce Kebkole, 30.
Informasi dari beberapa tetangga korban di tempat kejadian perkara (TKP) menyebutkan, kejadian ini bermula sekira pukul 14.00 wita, pelaku pulang berjualan sayur. Saat tiba dikamar kos, Oce bertengkar dengan Sarloce mengenai
cahrge HP. Rupanya cas HP itu dimain oleh anak korban, Yani Kasse, 6, hingga kabelnya putus.  Awalnya korban menuduh Charles Kase, adik pelaku (ipar korban) yang merusakkannya. Namun Charles membantahnya. Charles dan korban pun bertengkar dan saling membela diri. Pelaku yang semakin emosi kemudian menghampiri korban dan melakukan penganiayaan. Ia meninju wajah korban dengan kepalan tangannya, hingga korban terjatuh.
Sementara  pelaku panik ketika korban tak sadarkan diri.
Veronika kemudian berlari ke rumah korban dan mendapati korban tertidur miring di lantai, namun tidak bergerak sama sekali. Veronika sempat mengambil bawang merah dan menciumkan ke hidung korban, namun tak ada respon.
Setibanya di RS Kota Kupang, korban segera mendapatkan pertolongan medis. Sayangnya, nyawa korban tak tertolong lagi. Dokter yang memeriksa menyebutkan, korban sudah meninggal lebih dahulu sebelum sampai di rumah sakit. Di wajah korban tampak ada luka lebam di mata kanan, serta bengkak di bagian belakang kanan kepala korban.
Sogas, pemilik kos mengatakan, korban dan pelaku sering bertengkar hanya karena masalah sepele. Bahkan, aksi kekerasan sering dilakukan pelaku hingga mengakibatkan korban beberapa kali keguguran. (*)

Kota Paling Dicintai di Dunia...


Balikpapan Paling Dicintai di Dunia

Anda tahu kota paling dicintai di dunia? Bukan Paris bukan Milan.... Tapi ada di Indonesia. Balikpapan tepatnya. Setidaknya itu yang diakui oleh World Wildlife Fund (WWF) yang menobatkan Balikpapan sebagai Kota Paling Dicintai di Dunia. Ini setelah Kota Minyak menyisihkan 43 kota lain didunia melalui voting yang diadakan sejak pertengahan Februari lalu melalui situs www.welovecities.org.
Wali Kota Rizal Effendi menerima langsung penghargaan tersebut bersamaan dengan ICLEI World Conggress 2015 di Seoul Korea Selatan, kemarin (9/4). Didampingi Kepala BLH Kota Balikpapan, penghargaan itu diterima dari Direktur Pengembangan Bisnis Internasional
WWF, Jean-Paul Paddack.
Ditempat terpisah, Wakil Wali Kota, Heru Bambang mengungkapkan betapa bangganya ia ketika mendengar berita baik ini. Menurutnya Balikpapan sudah sepantasnya menjadi kota yang dicintai. Kondusifitas kota merupakan faktor penting keberhasilan Balikpapan, sehingga mampu mengalahkan kota sebesar Paris. 
Menambahkan, Heru menjelaskan fokus utama pemerintah kedepan adalah membangun fasilitas umum serta memelihara keindahan kota yang saat ini telah dilakukan. Berbagai fasilitas bagi anak muda dalam hal positif juga akan lebih diperbanyak. 

Kami akan memperbanyak wadah bagi anak muda untuk menyalurkan hobinya seperti di Melawai dan menggalakkan program seperti Car Free Day,รข€ jelasnya.
Heru berpesan agar masyarakat tidak terbuai dengan berbagai penghargaan yang diraih saat ini. Warga juga diminta siap menghadapi berbagai tantangan terutama memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Masalah seperti banjir, sedimentasi yang meninggi, drainase yang tersumbat serta beberapa kerusakan pada ruas jalan dinilai Heru harus segera diperbaiki. Sehingga predikat kota layak huni benar-benar dirasakan warga. (*)

Thursday, 9 April 2015

Wuuuih..Uang 16 Triliun Palsu Semua...



Tiga Printer “Hasilkan” Rp 16 Triliun

JAKARTA- Jangan ditiru atau dipraktekkan di rumah… Lha wong sudah “master” dalam  cetak–mencetak, kok malah nyetak uang palsu. Mbok cetak kalender atau undangan nikahan kan jadi berkah…
  Kemarin (9/4) Bareskrim Mabes Polri menguak adanya jaringan pembuat dan pengedar uang palsu dari 13 negara senilai Rp 16 triliun. Empat tersangka berinisial AAF, T, MMS, dan MM yang telah diamankan Bareskrim mengakui bila pembuatan uang palsu itu dilakukan untuk meraih untung saat AFTA 2015.
Direktur Tindak Pidana Khusus (Dirtipedsus) Bareskrim Mabes Polri Kombes Viktor Simanjuntak menjelaskan, uang palsu yang telah dibuat kelompok ini sangat banyak. Jenisnya mencapai 13 jenis mata uang dari mancanegara. Diantaranya, 800 lembar uang USD palsu pecahan 100 dollar, 100 lembar dollar Singapura pecahan 10 ribu, 91 lembar uang pecahan 1.000" Malaya dan British Borneo, 96 uang palsu pecahan 20 dollar Kanada dan 9 lembar pecahan 1 juta dollar Kanada.
Namun, yang pasti bila dirupiahkan nilai uang palsu ini mencapai Rp 16 triliun. Hingga saat ini, jumlah uang palsu yang terlah diedarkan empat tersangka itu masih terus didalami.
Peralatan yang digunakan untuk mencetak uang palsu itu tergolong cukup sederhana, hanya dengan satu unit komputer dan tiga unit printer. Lalu, ada juga kertas warna krem sebanyak dua dus yang disita, dipastikan kertas tersebut yang digunakan untuk memalsukan uang. "Kertas jenis ini sangat banyak dipasaran," terangnya.
Untuk empat tersangka, masing-masing memiliki peran. Misalnya, AAF ini sebagai pencetak uang palsu. Dia sejauh ini mengaku belajar secara otodidak untuk bisa mencetak uang palsu tersebut.
Kualitas uang palsu ini terbilang cukup baik atau malah tingkat atas, sebab sulit membedakannya dengan uang asli. Viktor menuturkan, ini coba uang palsunya diterawang, ternyata tidak ada bedanya dengan uang asli. "Ini si AAF memang sepertinya ahli dalam hal ini," terangnya.
Punya ilmu gak punya iman.. ya kayak gini hasilnya..(*)

Kuliner Bebek Semarang..




Bebek Betutu Mas Robby, Jl Fatmawati Raya
Bebek dengan 15 Rasa Rempah

ANDA mungkin bosan dengan masakan khas jawa yang biasanya hanya disajikan dengan itu-itu saja. Mungkin cobalah berganti dengan masakan lain sekali-kali merasakan masakan khas asal Kota Bali.
            Ingin merasakan masakan asal Kota Bali bukan berarti kita harus datang ke kota tersebut. Namun saat ini ada menu yang menarik khas Bali yang hadir di Kota Semarang. Namanya “Bebek Betutu Mas Robby” yang terletak di Ruko PSIS Blok AB No 1-2 Jalan Fatmawati Raya (pertigaan sebelum RSUD).
            Anda mungkin penasaran? Cafe ini setiap hari buka mulai pukul 07.00-22.00 yang dikelola langsung oleh pemiliknya yang akrab dipanggil Mas Robby. Pemiliknya pun juga masih muda dan sangat familier dengan para pengunjungnya.
            Robby menceritakan, Betutu adalah sebuah nama bumbu bali dengan khas rempah-rempahnya. Bebek Betutu Mas Robby ini menawarkan sajian kuliner spesial ayam dan bebek betutu khas Bali dengan olahan 15 macam rempah-rempah dan daging yang empuk.
Dalam pengelolaannya, katanya, juga melayani delivery order untuk area Semarang dalam bentuk perekor, ayam kampung betutu untuk tujuh porsi dan bebek betutu untuk empat porsi. “Yang jelas pelayanan bagi kami sangat utama,” ucapnya.
Roby mengaku, dirinya memang sering disebut sebagai pengusaha muda belia karena usia masih sekitar 20 tahun dan kini sudah punya bisnis di bidang kuliner.
Dijelaskan, awal berdirinya cafรฉ ini semua merasakan tidak punya identitas atau belum menetap untuk membuat kuliner. Empat sampai lima bulan berdiri belum mempunyai sasaran kuliner apa yang akan dibidik.
“Akhirnya lahirlah ide Bebek Betutu sebagai makanan khas Bali yang ada di Semarang. Bebek Betutu ini juga rendah kolesterol karena air lemak dari bebek sudah kita steam dan air lemaknya dibuang. Selain enak juga tetap sehat,” jelasnya.
Robby mengaku motivasi membuat usaha ini karena ingin mengangkat derajat keluarga dan kedua ingin membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja. Menurutnya bikin usaha jika ada ide ya langsung take action saja, karena sistem sambil berjalan itu akan ketemu sendiri. “Yang jelas kami percaya dan optimis akan berhasil. Seorang pengusaha kan harus berani menantang resiko,” jelasnya
Keberhasilannya ini, katanya, juga tidak lepas dari dukungan orangtua karena modalnya juga didukung dari kedua orangtuanya. Sementara yang lain masih pinjam di beberapa tempat. “Saya memang sengaja ingin memperkenalkan kuliner ini di Semarang dengan rasa disesuaika lidah orang Semarang. Caranya kami harus menyesuaikan masakan dengan selera orang Semarang, misalnya menginovasi karakter bumbunya dan menambah menunya dengan masakan khas jawa,” ucapnya.
Terkait rasa dan cara memasaknya, Robby menjelaskan, prosesnya sangat lama karena Betutu itu adalah makanan yang banyak mengandung rempah dan karena harus membuat makanan yang rendah kolesterol, jadi ya prosesnya memakan waktu sehari. Misalnya menyiapkan makanan buat hari ini, masaknya harus kemarin. “ya rahasianya ada pada ibu saya,” tambahnya.
Sementara, lanjutnya, untuk menunya selain khas dengan Bebek Betutu dirinya juta mempunyai menu lainnya, seperti ayam betutu, dan pepes betutu. Untuk harga rata-rata ulai dari Rp 12 ribu- Rp 19 ribu. “Selain itu kita juga ada paket murah betutu mulai dari Rp 15 ribu - Rp 20 ribu sudah termasuk nasi dan minum,” jelasnya.
Rahayu, seorang pengunjung mengaku cita rasa di Bebek Betutu ini rasanya sangat gurih dan rempahnya terasa sekali. Pantas jika pengunjungnya selalu ramai karena rasanya bisa sangat diandalkan. “Kebetulan saya sering ke sini dan membeli dibungkus untuk dibawa. Kalau harga saya kira masih terjangkau tidak terlalu mahal,” pungkasnya.
Supriyadi, pengunjung asal Sambiroto mengatakan, memang di Semarang perlu ada masakan-masakan seperti Bebek Betutu ini. Maksudnya, orang kalau makan tidak hanya merasakan penyetan, namun sekali-kali merasakan masakan rasa bubumbu rempah. “Kalau bisa usaha ini dipertahankan karena lokasinya di sini juga ramai dan pembelinya banyak yang dari Tembalang dan Pedurungan,” pungkasnya. (*)

Keajaiban Salat Dhuha

Keajaiban Salat Dhuha 12 Rakaat

ADA berbagai cara dan solusi agar ibadah salat sunnah, khususnya Salat Dhuha yang setiap pagi dikerjakan dua rakaat sebelum aktivitas bisa lebih mengena dengan hajat yang diinginkan. Cobalah laksanakan Salat Dhuha sebanyak 12 rakaat dan sampaikan semua hajat yang diinginkan, Insya Allah akan mendapatkan perhatian dari Allah SWT.
    “Ini keajaiban Salat Dhuha 12 rakaat. Setiap dua rakaat meminta hajat yang diinginkannya, kemudian dua rakaat lagi hingga seterusnya. Tujuan Salat Dhuha 12 rakaat di antaranya untuk membayar dosa di masa lampau,” terang Riyad Ahmad, Ustaz Santrendelik Kampung Tobat, Sukorejo, Gunungpati, Semarang, saat memberikan siraman rohani setiap Rabu, di Gedung Graha Pena.
    Ia menegaskan, Allah akan mengabulkan doa atau permintaan umatnya bagi mereka yang berdoa dan salat dengan sungguh-sungguh melakukannya hingga dengan khusuk. Bila umatnya serius melaksanakan Salat Dhuha hingga 12 rakaat yang jumlahnya tidak dari biasanya. Ini membuktikan mereka benar-benar memohon kepadanya. “Manusia sah-sah saja meminta hajat kepada Allah dengan sangat sungguh-sungguh selagi memang mampu. Inilah yang terkadang tidak banyak dilakukan banyak orang,” ucapnya.
    Dia juga berpesan, setiap melaksanakan ibadah tak lupa dalam aktivitas kesehariannya diusahakan carilah rezeki yang halal. Sebisa mungkin dalam makan juga berasal dari pekerjaan yang halal. “Karena sangat percuma kita memohon, tetapi hasil jerih payah kita mencari uang tidak halal. Ini juga perlu diperhatikan bila ingin doanya terkabul,” terangnya.
    Dia mengatakan, setiap melaksanakan Salat Dhuha sebanyak 12 rakaat agar doa yang pertama dilakukan adalah memohon maaf dan bertobat. Kemudian mengucapkan syukur apa yang diberikan Allah SWT, selanjutnya terserah hajat apa yang ingin disampaikan.
    Selain itu, lanjutnya, ada hal yang bisa memudahkan agar Salat Dhuha dapat terarah apa yang diinginkan. Cobalah untuk menulis di kertas, mulai dari permintaan yang ringan hingga berat. “Kelak di antara keinginannya itu bisa ada yang dikabulkan,” ucapnya.
    Ditambahkan, orang Islam yang ingin sukses memang banyak mengikuti aturan dan aturan ini juga mendekatkan diri pada Allah dan dibimbing olehnya. Ada orang yang meraih rezeki, sukses, tetapi jauh dari Allah. “Namun kita jangan silau dengan apa yang didapat oleh orang lain. Allah juga akan mengetahui mana yang didapat dengan barokah dan tidak,” ucapnya.(*)

Spesial Pake (kulit )Telur







Kaligrafi dari kulit telur lagi.. 

Lafal Allah dan Muhammad ukuran masing-masing 30 cm x 30 cm. DIbuat dari kolase/menempelkan kulit telur satu persatu  membentuk lafal yang diinginkan . Pengerjaan sekitar 2 minggu.. Berminat??? hub eko - 08122511606

Bagito.. bagi roto



Mbagi gak Rata, Pencuri Saling Bunuh

MEDAN- Namanya bagi-bagi hasil harus rata. Apalagi bagi-bagi duit. Ditambah lagi itu hasil gak halal… Seperti di Medan ini.
Gara-gara pembagian hasil mencuri sejumlah perhiasan tak merata, seorang pelaku pencurian  nekat membunuh rekan “seprofesinya” sendiri, Rabu (8/4) malam. Pelaku adalah Tri Suprayogi. Sedangkan korban Dedi Syahputra warga yang sama.
Keterangan yang diperoleh Kamis (9/4), Rabu malam sekira pukul 22.40 WIB, Yogi mendatangi rumah Dedi yang tak jauh dari rumahnya. Dia bermaksud meminta bagian hasil mencuri cincin dan kalung emas sehari sebelumnya.
Pasalnya, Yogi hanya mendapat bagian Rp300 ribu.
Saat meminta bagiannya lagi, Dedi tak memberikan dengan alasan, uangnya sudah habis untuk membayar utang. Mendapat jawaban tersebut, Yogi pun kesal dan tak percaya. Dia kemudian pulang dan mengambil sebilah sangkur. Selanjutnya dia kembali mendatangi rumah Dedi.
Saat membuka pintu, Dedi kaget melihat Yogi datang lagi. Spontan dia emosi dan memaki-maki Yogi. Usai marah-marah, Dedi bergegas masuk ke rumahnya. Saat itulah Yogi mengeluarkan sangkur yang diselipkannya di pinggang dan menusuk punggung Dedi beberapa kali. Selain itu, Yogi juga menganiaya dan menendang korban hingga terkapar.
Seketika, Dedi tersungkur ke lantai. Melihat Dedi tergeletak bersimbah darah, Yogi langsung melarikan diri dan membuang sangkurnya ke rel kereta api di kawasan Desa Purwodadi, Sunggal, Deli Serdang.
Dedi pun meminta pertolongan keluarga dan langsung dilarikan ke klinik terdekat guna mendapat pertolongan. Namun naas, nyawa Dedi tak dapat tertolong.
Mangkanya..kudu bagito.. bagi roto…

Buaya vs warga.. siapa yang menang??






Buaya “Darat” Mati Dikeroyok Warga

BONTANG – Ini buaya beneran yang mau naik ke darat. Daripada memangsa penduduk mending “dimangsa” duluan. Begitu mungkin yang ada di benak warga Kelurahan Api-Api Buaya sepanjang 3,5 meter tewas setelah dikeroyok Kamis (9/4) sekira pukul 03.00 Wita. Penyebabnya, buaya tersebut muncul di sungai yang letaknya berdekatan dengan rumah warga. Lokasi tepatnya berada sekitar 20 meter dari rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
Menurut warga bernama Majahri, awalnya beberapa teman dan keluarganya sedang berkumpul di teras rumahnya. Sekira pukul 01.00 Wita, dia pun mendengar ada suara di air. Kebetulan, letak rumahnya berada persis di bibir sungai.
Karena di rumah tersebut ada anak kecil dan keluarga yang lain, Majahri tak mau ambil risiko. Dia bersama teman-temannya yang kebetulan sedang nongkrong di rumah mengejar buaya tersebut.
Buaya tersebut langsung dikeroyok warga. Parang yang “dimodifikasi” jadi tombak pun menjadi senjata andalan melawan buaya. Warga mengaku baru menombak buaya tersebut sekira pukul 02.00 Wita. Lewat “pertarungan” yang cukup panjang, akhirnya buaya itu menghembuskan napas terakhirnya dan benar-benar tidak bergerak sekira pukul 03.00 Wita.
Dari pantauan media ini di tempat kejadian perkara (TKP), selain panjang sekitar 3,5 meter, hewan berdarah dingin tersebut memiliki lebar lebih dari setengah meter. Sementara, perkiraan beratnya mencapai 200 kilogram. Di beberapa perutnya pun terdapat luka menganga akibat hunusan parang milik warga. (*)