Thursday, 9 April 2015

Kuliner Bebek Semarang..




Bebek Betutu Mas Robby, Jl Fatmawati Raya
Bebek dengan 15 Rasa Rempah

ANDA mungkin bosan dengan masakan khas jawa yang biasanya hanya disajikan dengan itu-itu saja. Mungkin cobalah berganti dengan masakan lain sekali-kali merasakan masakan khas asal Kota Bali.
            Ingin merasakan masakan asal Kota Bali bukan berarti kita harus datang ke kota tersebut. Namun saat ini ada menu yang menarik khas Bali yang hadir di Kota Semarang. Namanya “Bebek Betutu Mas Robby” yang terletak di Ruko PSIS Blok AB No 1-2 Jalan Fatmawati Raya (pertigaan sebelum RSUD).
            Anda mungkin penasaran? Cafe ini setiap hari buka mulai pukul 07.00-22.00 yang dikelola langsung oleh pemiliknya yang akrab dipanggil Mas Robby. Pemiliknya pun juga masih muda dan sangat familier dengan para pengunjungnya.
            Robby menceritakan, Betutu adalah sebuah nama bumbu bali dengan khas rempah-rempahnya. Bebek Betutu Mas Robby ini menawarkan sajian kuliner spesial ayam dan bebek betutu khas Bali dengan olahan 15 macam rempah-rempah dan daging yang empuk.
Dalam pengelolaannya, katanya, juga melayani delivery order untuk area Semarang dalam bentuk perekor, ayam kampung betutu untuk tujuh porsi dan bebek betutu untuk empat porsi. “Yang jelas pelayanan bagi kami sangat utama,” ucapnya.
Roby mengaku, dirinya memang sering disebut sebagai pengusaha muda belia karena usia masih sekitar 20 tahun dan kini sudah punya bisnis di bidang kuliner.
Dijelaskan, awal berdirinya café ini semua merasakan tidak punya identitas atau belum menetap untuk membuat kuliner. Empat sampai lima bulan berdiri belum mempunyai sasaran kuliner apa yang akan dibidik.
“Akhirnya lahirlah ide Bebek Betutu sebagai makanan khas Bali yang ada di Semarang. Bebek Betutu ini juga rendah kolesterol karena air lemak dari bebek sudah kita steam dan air lemaknya dibuang. Selain enak juga tetap sehat,” jelasnya.
Robby mengaku motivasi membuat usaha ini karena ingin mengangkat derajat keluarga dan kedua ingin membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja. Menurutnya bikin usaha jika ada ide ya langsung take action saja, karena sistem sambil berjalan itu akan ketemu sendiri. “Yang jelas kami percaya dan optimis akan berhasil. Seorang pengusaha kan harus berani menantang resiko,” jelasnya
Keberhasilannya ini, katanya, juga tidak lepas dari dukungan orangtua karena modalnya juga didukung dari kedua orangtuanya. Sementara yang lain masih pinjam di beberapa tempat. “Saya memang sengaja ingin memperkenalkan kuliner ini di Semarang dengan rasa disesuaika lidah orang Semarang. Caranya kami harus menyesuaikan masakan dengan selera orang Semarang, misalnya menginovasi karakter bumbunya dan menambah menunya dengan masakan khas jawa,” ucapnya.
Terkait rasa dan cara memasaknya, Robby menjelaskan, prosesnya sangat lama karena Betutu itu adalah makanan yang banyak mengandung rempah dan karena harus membuat makanan yang rendah kolesterol, jadi ya prosesnya memakan waktu sehari. Misalnya menyiapkan makanan buat hari ini, masaknya harus kemarin. “ya rahasianya ada pada ibu saya,” tambahnya.
Sementara, lanjutnya, untuk menunya selain khas dengan Bebek Betutu dirinya juta mempunyai menu lainnya, seperti ayam betutu, dan pepes betutu. Untuk harga rata-rata ulai dari Rp 12 ribu- Rp 19 ribu. “Selain itu kita juga ada paket murah betutu mulai dari Rp 15 ribu - Rp 20 ribu sudah termasuk nasi dan minum,” jelasnya.
Rahayu, seorang pengunjung mengaku cita rasa di Bebek Betutu ini rasanya sangat gurih dan rempahnya terasa sekali. Pantas jika pengunjungnya selalu ramai karena rasanya bisa sangat diandalkan. “Kebetulan saya sering ke sini dan membeli dibungkus untuk dibawa. Kalau harga saya kira masih terjangkau tidak terlalu mahal,” pungkasnya.
Supriyadi, pengunjung asal Sambiroto mengatakan, memang di Semarang perlu ada masakan-masakan seperti Bebek Betutu ini. Maksudnya, orang kalau makan tidak hanya merasakan penyetan, namun sekali-kali merasakan masakan rasa bubumbu rempah. “Kalau bisa usaha ini dipertahankan karena lokasinya di sini juga ramai dan pembelinya banyak yang dari Tembalang dan Pedurungan,” pungkasnya. (*)

No comments:

Post a Comment