“Super” Mario Terbang
di 34 Ribu Kaki
Bukan sakti bukan
super… Mario Steven Ambarita nekat “terbang”bersembunyi di
rongga roda pesawat dan berhasil mendarat dengan selamat di Bandara
International Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, pukul 15.15 WIB, kemarin
(7/4).
Banyak orang
geleng-geleng kepala mendengar aksi nekatnya ini. Sebab, rute Pekanbaru-Jakarta
ditempuh sekitar 1 jam 10 menit. Ketinggian pesawat antara 30 ribu hingga 34
ribu kaki di atas permukaan laut. Pada ketinggian 16 ribu kaki saja oksigen
sudah sangat tipis. Apalagi di ketinggian 30 ribu kaki.
Tidak
terbayangkan bagaimana seseorang bisa bertahan hidup dalam kondisi nyaris tidak
ada oksigen selama lebih dari satu jam. Udara di ketinggian juga sangat dingin.
”Mungkin dia dilindungi Tuhan sehingga bisa selamat,” kata Ikhsan Rosan, Senior
Manager Public Relations Garuda Indonesia.
Menurut pengakuan
Mario kepada pihak Garuda Indonesia dan PT Angkasa Pura II yang
menginterogasinya di Bandara Soekarno-Hatta kemarin, dia merencanakan aksi
penyusupan itu selama 10 hari. Dalam kurun waktu tersebut, ia melakukan
pengamatan secara detail terhadap pergerakan pesawat ketika hendak terbang di
Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.
Mario bersembunyi
di semak-semak dekat ujung landas pacu, kemarin. Semua pesawat memang berhenti
dulu di ujung landasan sebelum lepas landas guna menunggu aba-aba dari petugas
pengawas lalu lintas udara. Ketika pesawat Garuda yang hendak terbang ke
Jakarta berhenti di ujung landas pacu, Mario keluar dari semak-semak dan
meloncat pagar bandara.
Ia berlari menuju
pesawat dan naik ke rongga roda belakang sebelah kanan. Berhasil. Tidak ada
petugas bandara yang melihat. Penumpang, awak kabin dan pilot juga tidak
menyadari kehadiran penyusup. Weleh..weleh (*)
No comments:
Post a Comment